Konferensi Meja Bundar 23 Agustus 1949 : Refleksi atas Perjuangan Kemerdekaan Indonesia - Selayang Kabar

Breaking

Post Top Ad

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 22 Agustus 2024

Konferensi Meja Bundar 23 Agustus 1949 : Refleksi atas Perjuangan Kemerdekaan Indonesia


23 Agustus setiap tahunnya menjadi momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal inilah, Konferensi Meja Bundar (KMB) yang menentukan nasib bangsa Indonesia digelar di Den Haag, Belanda.


Peringatan KMB bukan hanya sekedar memperingati peristiwa di masa lalu, namun juga menjadi refleksi atas perjuangan panjang bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.


ilustrasi : Konferensi Meja Bunda (KMB)
gambar : wikipedia



Selayangkabar.com - Konferensi Meja Bundar merupakan puncak dari serangkaian perundingan antara Indonesia dan Belanda. Setelah melalui berbagai pertempuran dan perundingan yang panjang.


Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Belanda masih berupaya menguasai Indonesia.


Tapi berbagai upaya diplomasi dilakukan Indonesia untuk merdeka.


Konferensi Meja Bundar menjadi upaya diplomasi yang akhirnya berhasil membebaskan Indonesia dari Belanda




Delegasi Indonesia yang mewakili Konferensi Meja Bundar


Konferensi Meja Bundar ini diikuti oleh beberapa tokoh negara.


Pemimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar adalah Mohammad Hatta.


Sedangkan para anggota yang mewakili delegasi Indonesia adalah :


1. Mohammad Roem


2. Prof Dr Soepото


3. Dr Johannes Leimena


4. Ali Sastroamidjojo


5. Suyono Hadinoto


6. Dr Sumitro Djojohadikusumo


7. Abdul Karim Pringgodigdo


8. Kolonel TB Simatupang


9. Dr Muwardi



Hasil dari Konferensi Meja Bundar adalah sebagai berikut:


Konferensi dilaksanakan hingga pada tanggal 23 Agustus hingga tanggal 2 November 1949, menghasilkan kata sepakat kedua belah pihak.



Hasil dari Konferensi Meja Bundar ini adalah :


1. Republik Indonesia Serikat (RIS) dibentuk sebagai negara serikat yang masih terikat dengan Belanda di bawah kepemimpinan Ratu Belanda.


2. Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS paling lambat pada akhir tahun 1949.


3. RIS akan bertanggung jawab atas semua hutang bekas Hindia-Belanda.


4. Penyelesaian masalah kedudukan Irian Barat akan ditentukan dalam waktu satu tahun setelah penyerahan kedaulatan.


5. Pasukan Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan bergabung dalam pasukan Angkatan Perang RIS (APRIS) dan secara bertahap akan mengambil alih penjagaan keamanan di seluruh wilayah RIS



Dengan konferensi ini, Pihak pemerintah Belanda pada akhirnya sepakat untuk mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat.


Hasil KMB ini menandai berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia dan menjadi tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia.***


Diambil dari berbagai sumber

HALAMAN SELANJUTNYA:


Post Top Ad

Responsive Ads Here