Pada Sea Games tahun 2023 di Kamboja tahun ini, banyak cabang olah raga baru yang dipertandingkan.
Salah satu cabang olah raga yang mungkin masih asing pada gelaran Sea Games 2023 ini adalah Kun Khmer.
Kun Khmer merupakan cabang olah bela diri yang berasal dari Kamboja.
Olah raga bela diri ini sangat mirip dengan Muay Thai atau Kick Boxing yang sudah mendunia.
Pada gelaran Sea Games 2023 ini, pertandingan Kun Khmer ini diwarnai protes dari Thailand, karena menganggap Kun Khmer sama dengan cabang olah raga Muay Thai milik Thailand.
ilustrasi : Kun Khmer Cabang Olah Raga Dipertandingkan di Sea Games 2023 |
SELAYANGKABAR.COM - Kun Khmer merupakan olah raga yang cukup populer di Kamboja.
Hal tersebut menjadi pertimbangan panitia Sea Games 2023 di Kamboja, untuk memasukkan cabang olah raga ini pada kompetisi Sea Games kali ini.
Pada Sea Gamses 2023 ini, Kun khmer diadakan di Morodok Techno National Stadium, Phnom Penh, pada tanggal 6-11 Mei 2023.
Peserta dari cabang olah raga ini hanya diiukti oleh lima kontingen negara saja.
Selain Kamboja sebagi tuan rumah, cabang olah raga Kun Khmer ini diikuti Vietnam, Laos, Myanmar dan Malaysia.
Pada cabang olah raga ini, Kamboja masih sangat sakti dan mendominasi.
Hal ini dibuktikan dengan berhasil menyapu total 14 emas, 3 perak, dan 2 perunggu dari cabang olah raga Kun Khmer ini.
Olah raga Kun Khmer, juga sering disebut sebagai Pradal Serey.
Istilah “Pradal” memiliki makna bertarung atau bertinju. Sedangkan "Serey" memiliki makna bebas.
Jadi jika diterjemahkan secara harfiah, Pradal Serey artinya tinju gaya bebas atau pertarungan bebas.
Kontroversi atara Kamboja dan Thailand
Beladiri Kun Khmer ini sempat diwarna kontroversi. Hal ini disebabkan karena terjadi perebutan klaim antara Thailand dan Kamboja.
Kontroversi tersebut terjadi karena pihak Thailand melakukan protes terhadap peleburan olah raga Muay Thai ke dalam Kun Khmer pada event Sea Games 2023 di Kamboja ini.
Aksi protes ini membuat Thailand tidak mengirimkan kontingennya pada cabang olah raga Kun Khmer ini.
IFMA, selaku federasi Muay Thai internasional, memboikut cabang olah raga Kun Khmer ini.
Boikot ini merupakan bentuk dari protes, karena dianggap Kun Khmer sama denga Muay Thai.
Kontingen Muay Thai Thailand sendiri enggan untuk mengikuti cabang olah raga ini di bawah nama Kun Khmer.
Dikutip dari historia.id, IFMA selaku federasi Muay Thai internasional memboikot cabang olah raga Kun Khmer.
Sakchye Tapsuwan selaku presiden AMTAT (asosiasi Muay Thai amatir Thailand) menuturkan bahwa, mereka menghormati Kun Khmer.
Namun mereka tidak bisa mengirim atlet untuk berkompetisi. Hal ini dikarenan aturan dari IFMA, dan Thailand tidak memiliki asosiasi Kun Khmer.
Sejarah Beladiri Kun Khmer
Bela diri Kun Khmer ata Pradal Serey mulai berkembang pada abad ke-9 Masehi, saat kekaisaran Khmer.
Seni beladiri ini digunakan oleh pasukan militer Khmer sebagai beladiri saat berperang dengan pihak lain.
Pada perkembangannya, Kun Khmer tidak hanya digunakan untuk kalangan militer saja.
Beladiri Kun Khmer mulai diminati dan dipelajari oleh rakyat biasa.
Beladiri Kun Khmer kemudian mulai sering dipertunjukkan pada acara atau peringatan tertentu.
Bukti-bukti arkeologis yang menceritakan perkembangan seni bela diri Kun Khmer atau dapat ditemukan di relief atau reruntuhan yang tersebar di Kamboja.
Salah satu relief yang menggambarkan seni beladiri Kun Khmer terdapat di kuil Bayon di Banteay Meanchey, serta di kuil - kuil lain di Kamboja.
Pada saat rezim Khmer Merah berkuasa di Kamboja, beladiri Kun Khmer sempat meredup.
Hal tersebut disebabkan karena adanya doktrin penghilangan kebudayaan-kebudayaan lama Kamboja pada saat itu.
Seni Beladiri Kun Khmer mulai bangkit kembali pada akhir dekade 1970-an hingga periode 1980-an.***